Terkadang, calon pengantin ingin memajang foto pre-wedding mereka. Tak mengapa jika Anda ingin memuaskan naluri narsisis untuk satu hal ini. Apalagi, sekarang ini banyak pula orang yang menerima kartu undangan pernikahan dilanda rasa penasaran ingin melihat wajah sang calon pengantin, bukan sekadar nama dan gelar yang berderet seperti kereta api.
Langkah berikutnya, konsultasikan desain tersebut dengan orangtua masing-masing. Kecuali masing-masing keluarga mau membuat pesta pernikahan terpisah dengan undangan yang terpisah pula. Argumentasi dan perang mulut seringkali muncul untuk memastikan desain kartu undangan Anda sudah benar-benar klik.
Bila perlu, cantumkan nama panggilan Anda dan pasangan serta keluarga masing-masing supaya penerima undangan tidak kebingungan dan berpikir undangan tersebut salah alamat. Atau jika memang merasa perlu, cantumkan pula nomor telepon di masing-masing keluarga. Tujuannya, supaya si penerima undangan bisa menghubungi nomor telepon yang tercantum untuk lebih yakin apakah memang benar mereka diundang jika si penerima undangan merasa tidak kenal dengan calon pengantin dan keluarganya.
Lazimnya, dalam sebuah kartu undangan, tercantum pula sebuah peta atau denah lokasi pernikahan, kendati pesta pernikahan dilakukan di sebuah gedung yang sudah familiar dan dikenal orang banyak. Denah atau peta menjadi syarat utama ketika pernikahan dilakukan di rumah atau tempat yang sulit untuk dikunjungi, apalagi buat tamu yang datang dari luar kota. Biasanya, vendor kartu undangan memiliki denah atau peta lokasi gedung, hotel atau balai pertemuan. Namun untuk denah rumah, calon pengantin harus membuat sendiri yang bisa didiskusikan dengan vendor kartu undangan. Harus dicek lagi, apakah peta yang Anda buat sudah sesuai dengan kondisi jalan sekarang. Jangan sampai peta atau denah yang dibuat secara ekonomis dan meringkas banyak hal malah membuat orang tersesat. Demikian pula dengan peta milik vendor kartu undangan atau percetakan. Akan merepotkan jika peta tersebut ternyata sudah kadaluarsa. Bisa runyam urusan jika tamu yang Anda undang malah tersesat atau nyasar ke tempat lain yang ternyata juga sedang mengadakan hajatan atau pernikahan.
Untuk menghemat biaya, tak ada salahnya berkunjung ke pameran pernikahan. Booking segera jika ada kartu undangan yang sesuai dengan yang didiskusikan bersama pasangan dan keluarga, serta ada potongan harga atau bonus menarik dari vendor di pameran tersebut. Lumayan kan, jika Anda mendapatkan mendapat diskon 20% dari harga normal atau mendapat bonus suvenir sejumlah kartu undangan yang akan Anda buat.
Paling mudah adalah memilih kartu undangan yang ditawarkan vendor kartu undangan atau percetakan. Anda tinggal ganti nama, alamat, tanggal, dan waktu pernikahan dan sebagainya. Meski dianggap kurang kreatif, Anda toh tidak perlu direpotkan untuk urusan desain. Asalkan jangan karena Anda tidak mau dinilai kurang kreatif, Anda malah berkreasi terhadap kartu undangan secara berlebihan. Misalnya dengan memberikan pita yang diikat kencang di kartu undangan sehingga membuat kartu undangan susah dibuka, tempelan pernak-pernik yang membuat kartu undangan terlihat heboh, atau menggunakan quote atau puisi yang isinya malah nggak nyambung dengan kartu undangan pernikahan Anda. Oke guys, happy hunting ya! (Aji R)
Tips memilih kartu undangan:
Posting Komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar